Oleh : Renaldi Yonra Febriansyah
Hujan jatuh berbaris rapi; berjalan menuruni tanah.
Matahari senja tiada tampak turun dari ufuk.
Genangan air wadah di hamparan kota Payakumbuh.
Lentera-lentera jalanan memantul-mantul di kaca mobil parkiran.
Hawa dingin merasuk di sela-sela sempit kaca bus bintang kejora.
Jaket dua lapis yang menghangatkan raga; tiada tahan dingin masuk ialah wajahmu.
Terbujur kaku kedinginan tanpa payung di atasmu.
Ada apa denganmu?
Mengisahkan seorang gadis termenung di balik etalase bus, dari dinginnya buana luar.
Ada apa denganmu?
Berbalik pandanganku menyaksikan penikmat makanan hangat tiada peduli dengannya.
Ada apa dengannya?
Melihat pria tua datang dengan kehangatan; menghiburmu.
Yang membuat senyum terbit dari wajah dinginmu.
Seraya air mata tercampur air hujan menetes ke bajumu.
Huff… dingin…
Aku tidak tahu masalahmu.
Semoga pria tua itu membantumu.
(*)